Necromancy Nectar
Necromancy adalah kesan samping akibat Wizards. Menuruti tulisan sejarah dan kebudayaan dunia dimana hasil dari peperangan manusia dengan para Dragon serta banyaknya mayat dan jasad akibat Zombie, mayat-mayat dan jasad-jasad berserakan dan sangat banyak memenuhi dalamnya tanah dan lahan-lahan dataran di dalam bumi. Tersisa dari dari mayat-mayat yang tertimbun adalah tulang yang sangat banyak jumlahnya. Para mereka yang gagal menjadi Wizards mulai mempelajari unsur pada tulang hasil sisa jasad, mereka masih berharap untuk menjadi seorang Wizards handal dan diakui oleh lawan jenis dan keluarga. Berusaha bangkit dari keterpurukan kegagalan sebelumnya, perlahan mereka mengumpulkan tulang-tulang.
Tulang tidak mampu langsung disamakan sebagai harta, mereka yang sudah berhasil menjadi Magician termasuk Sorcerer dan Witch serta Wizards memanggil tulang hanyalah sebagai sampah saja. Mereka menertawakan hasil kumpulan tulang dan membuangnya jauh-jauh.
Jaman dan Sejarah mencatat disaat tulang-tulang dibuang, disitulah lahirnya Necromencer atau pernyataan dimana manusia mulai berbuat curang dan berusaha membangkitkan yang mati. Berusaha menukar lawan jenis atas perkawinan yang hidup dengan sisa-sisa sampah kematian. Ada banyak mengatakan bahwa hal tersebut sebagai perjinahan atas seks, perkawinan yang seharusnya sebagai iklar hasil jerih kerja menjadi sebuah kelicikan. Hal mati berusaha ditukarkan dengan hal hidup. Istri dari perempuan yang sudah menjadi tulang hendak ditukarkan dengan istri dari perempuan yang masih berdaging, hangat dan hidup.
Para Necromencer masih belum jera, mereka tidak ingin kegagalan sama terulang disaat mereka menambang dan gagal menjadi seorang Wizards. Karena dasar dari sifat mereka yang sudah teliti, jeli dan tekun (meskipun gagal menjadi Wizards agung), perlahan tulang-tulang disambungkan dan dibentuk kembali, diuntai dan dianyam. Cemooh masih banyak terdengar mengatakan bahwa meskipun tidak mampu dapat wanita cantik dan pria tampan sesungguhnya, biarlah tulang menjadi teman hidup.
Lembar demi lembar kertas habis untuk tulisan hasil uji para Necromencer, mereka berjualan buku atau barter buku kedalam koin uang yang kemudian barter menjadi bahan dan barang kebutuhan hidup. Karena Necromencer dekat dengan Wizards Destruction, mereka saling barter atas nama pesahabatan dan pertemanan yang sudah lama dijalin, akibat hal tersebut mengubah nama Barter menjadi Jual-Beli. Para Wizards mengumpulkan banyak buku hasil kerja para Necromencer, ada banyak dari para Wizards yang akhirnya memiliki perpustakaan buku serta taman museum.
Tidak hanya berhenti dari hasil buku bacaan saja, para Necromencer masih terus mempelajari tulang dan unsur kandungan kimia tersisa dari hasil jasad yang sudah usang. Mereka membakar tulang dari bahan yang didapatkan dari Wizards Destruction dalam bentuk bara dan api, hasilnya adalah Abu yang berhasil diubah kimia sebagai bahan tambalan untuk tulang dan gigi yang masih hidup atau dinamakan sebagai gibs, Gibs menjadi pertengkaran dan manusia merasa resah jika dimana manusia hidup dibunuh disaat bahan gibs sudah habis, akhirnya para Necromencer awal berhasil mendapatkan gelar lainnya yang dinamakan Oracle dengan hasil Fiber serat tanaman menggantikan keberadaan gibs. Gibs yang saat ini digunakan untuk bangunan dan rumah adalah semen yang dicampur dengan serat fiber tanaman agar lebih halus dalam penembokan. Tanaman yang digunakan untuk membuat porcelain fiber gigi dan tulang adalah dari hasil ladang pemetikan tanaman yang masih hidup sedangkan semen gibs atau semen putih adalah dari tanaman yang sudah mati.
Menggunakan lilin yang dilambangkan sebagai minyak bumi, api dan tulang adalah profesi dari Necromancy, para Necromencer yang tidak ingin menjadi seorang Oracle tetap melakukan pembakaran dari jasad-jasad mayat tulang. Dikarenakan adanya larangan menjadikan tulang manusia sebagai unsur dari Necromency, akhirnya para Necromencer hanya mempergunakan tulang-tulang sisa hewan-hewan buas, binatang ternak yang sudah diambil dagingnya dan kayu-kayu usang dari sekala daerah hutan yang sudah gersang dan mulai mati.
Tulang tidak mampu langsung disamakan sebagai harta, mereka yang sudah berhasil menjadi Magician termasuk Sorcerer dan Witch serta Wizards memanggil tulang hanyalah sebagai sampah saja. Mereka menertawakan hasil kumpulan tulang dan membuangnya jauh-jauh.
Jaman dan Sejarah mencatat disaat tulang-tulang dibuang, disitulah lahirnya Necromencer atau pernyataan dimana manusia mulai berbuat curang dan berusaha membangkitkan yang mati. Berusaha menukar lawan jenis atas perkawinan yang hidup dengan sisa-sisa sampah kematian. Ada banyak mengatakan bahwa hal tersebut sebagai perjinahan atas seks, perkawinan yang seharusnya sebagai iklar hasil jerih kerja menjadi sebuah kelicikan. Hal mati berusaha ditukarkan dengan hal hidup. Istri dari perempuan yang sudah menjadi tulang hendak ditukarkan dengan istri dari perempuan yang masih berdaging, hangat dan hidup.
Para Necromencer masih belum jera, mereka tidak ingin kegagalan sama terulang disaat mereka menambang dan gagal menjadi seorang Wizards. Karena dasar dari sifat mereka yang sudah teliti, jeli dan tekun (meskipun gagal menjadi Wizards agung), perlahan tulang-tulang disambungkan dan dibentuk kembali, diuntai dan dianyam. Cemooh masih banyak terdengar mengatakan bahwa meskipun tidak mampu dapat wanita cantik dan pria tampan sesungguhnya, biarlah tulang menjadi teman hidup.
Lembar demi lembar kertas habis untuk tulisan hasil uji para Necromencer, mereka berjualan buku atau barter buku kedalam koin uang yang kemudian barter menjadi bahan dan barang kebutuhan hidup. Karena Necromencer dekat dengan Wizards Destruction, mereka saling barter atas nama pesahabatan dan pertemanan yang sudah lama dijalin, akibat hal tersebut mengubah nama Barter menjadi Jual-Beli. Para Wizards mengumpulkan banyak buku hasil kerja para Necromencer, ada banyak dari para Wizards yang akhirnya memiliki perpustakaan buku serta taman museum.
Tidak hanya berhenti dari hasil buku bacaan saja, para Necromencer masih terus mempelajari tulang dan unsur kandungan kimia tersisa dari hasil jasad yang sudah usang. Mereka membakar tulang dari bahan yang didapatkan dari Wizards Destruction dalam bentuk bara dan api, hasilnya adalah Abu yang berhasil diubah kimia sebagai bahan tambalan untuk tulang dan gigi yang masih hidup atau dinamakan sebagai gibs, Gibs menjadi pertengkaran dan manusia merasa resah jika dimana manusia hidup dibunuh disaat bahan gibs sudah habis, akhirnya para Necromencer awal berhasil mendapatkan gelar lainnya yang dinamakan Oracle dengan hasil Fiber serat tanaman menggantikan keberadaan gibs. Gibs yang saat ini digunakan untuk bangunan dan rumah adalah semen yang dicampur dengan serat fiber tanaman agar lebih halus dalam penembokan. Tanaman yang digunakan untuk membuat porcelain fiber gigi dan tulang adalah dari hasil ladang pemetikan tanaman yang masih hidup sedangkan semen gibs atau semen putih adalah dari tanaman yang sudah mati.
Menggunakan lilin yang dilambangkan sebagai minyak bumi, api dan tulang adalah profesi dari Necromancy, para Necromencer yang tidak ingin menjadi seorang Oracle tetap melakukan pembakaran dari jasad-jasad mayat tulang. Dikarenakan adanya larangan menjadikan tulang manusia sebagai unsur dari Necromency, akhirnya para Necromencer hanya mempergunakan tulang-tulang sisa hewan-hewan buas, binatang ternak yang sudah diambil dagingnya dan kayu-kayu usang dari sekala daerah hutan yang sudah gersang dan mulai mati.
Postingan
Komentar
Posting Komentar